PENGOBATAN ALTERNATIF ONLINE RSBI

PENGOBATAN ALTERNATIF ONLINE RSBI
TABIB BERIJIN RESMI, HERBAL 100% ALAMI, AMAN SUDAH IJIN B-POM DAN HALAL MUI, PENGOBATAN MENGGUNAKAN HERBAL YANG SUDAH DIPERKAYA DENGAN RUQYAH ISLAMI YANG SYAR'I. HARGA TERJANGKAU. INFO LENGKAP KLIK PADA GAMBAR. SMS/WA TABIB UNTUK KONSULTASI DAN PEMESANAN OBAT DI: 08121341710 ATAU 0811156812

Wednesday, October 12, 2016

Ekonomi Islam Menjelang Keruntuhan Kapitalisme, Islam, shalat, tarbiyah,bekam, pendidikan islami, keluarga sakinah, thibbun nabawi, hadis nabi, rukun islam, rukun iman, rukun shalat, al quran, kisah islami, asmaul husna, kisah para nabi

Dalam perjalanan sejarah ekonomi keuangan dunia selama 2 abad, ekonomi kapitalisme tidak pernah sepi dari terpaan krisis ekonomi dan keuangan yang sangat mengenaskan. Badai krisis hebat itu melanda banyak negara di dunia. Ratusan juta bahkan milyaran masyarakat dunia semakin miskin dan menderita, juga kesehatan dan pendidikan yang sangat rendah. Kelaparan dan keterbelakangan masih menggurita. Selain itu, kesenjangan pendapatan makin menganga. Ketidakadilan dalam penciptaan mata uang kertas oleh negara adikuasa, terjadi secara terang-terangan. Daftar keburukan dan kebusukan kapitalisme demikian panjang. Demikian disampaikan Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Agustianto, pada seminar Internasional Economics Conference Al-Khartoum Sudan dengan tema ”Meretas jalan ekonomi Islam di ambang kehancuran ekonomi kapitalis” di Auditorium Adhyana Wisma Antara Jakarta, Kamis,22 Januari 2009.

”Oleh karena itu, semua masyarakat dunia dihimbau untuk mempelajari dan menerapkan ekonomi syariah yang memiliki berbagai keunggulan dan kaya dengan nilai-nilai keadilan. Ekonomi syariah dipastikan bisa menjadi solusi krisis dan solusi pembangunan ekonomi yang adil dan sejahtera. Rasio yang sehat dan cerdas pasti menerima konsep dan teori ekonomi Islam”. Kata Sekjen IAEI tersebut.

“Kita di Indonesia saat ini meski belum seratus persen, namun telah memiliki sistem ekonomi Islam dengan berdirinya bank-bank Islam dan sebagianya, Bila dibandingkan dengan bank konvensional, bank-bank Islam ini jauh tertinggal. kesadaran masyarkat memilih jalan sitem ekonomi Islam saat ini masih rendah,” kata Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Agustianto. Kalau kesadaran itu tinggi, pasti market share bank syariah, tidak serendah sekarang, belum 3 %, harusnya paling tidak 40 sampai 50 persen, tapi mencapai angka 50an % ini masih jauh, padahal bangsa Indonesia mayoritas muslim.tambahnya.
Di hadapan 400an para tokoh yang menjadi peserta acara tersebut, Agustianto mengharapkan agar masyarakat mendukung ekonomi Islam yang saat ini berkembang meski ada sebagian kecil yang belum seratus persen sesuai dengan yang ideal. “Dalam Islam bila kita belum bisa melaksanakan seratus persen maka jangan ditinggalkan semua,” katanya.

Ekonom Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada, Revrisond Baswir, pada seminar itu, mengungkapkan hal yang sama. “Kita meyakini kesadaran masyarakat terhadap perlunya ekonomi Islam merupakan senjata ampuh dalam mengembangkan ekonomi Islam agar dapat menggantikan gurita ekonomi kapitalis yang saat ini sangat merugikan masyarakat,” Katanya.

Menurut dia, masyarakat saat ini dapat menggunakan ekonomi Islam dengan turut berpartisipasi memebentuk hal-hal yang bisa dilakukan. “Misalnya membuat lembaga keuangan yang meminjamkan namun tanpa unsur ribawi, menggunakan produk-produk sendiri yang tidak berhubungan dengan perusahaan kapitalis,” katanya.

Menurut dia, dengan demikian, masyarakat tak perlu memikirkan adanya ekonomi kapitalistik lainnya dan tak harus berharap negara akan menerapkan sistem ekonomi Islam. “Toh kita punya kekuatan untuk itu, menjadikan hal-hal yang bisa kita lakukan,” katanya.

Hal senada diutarakan oleh juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto. Menurut dia, saat ini perlu penyadaran masyarakat untuk menggunakan sistem ekonomi Islam.

“Sebagian besar masalahnya adalah umat Islam sendiri, jadi persoalnnya pada diri umat Islam, dia muslim tapi jati dirinya tidak Islam, karenanya perlu perubahan melalui perubahan umat Islam sendiri,” katanya. ant/is